Kamis, 05 Juni 2008

Ikan Bilih

(http://www.go-ranahminang.web.id)


Orang Minang terkenal dengan masakan dan makanannya. Rendang daging, jangek (kerupuk kulit sapi), lepat pisang, hingga bubur kampiun (semacam campuran bubur kacang hijau dengan bubur kacang hitam). Apapun bisa menjadi santapan yang lezat di tangan mereka. Bagaimana dengan ikan?

Rupanya, selain ikan laut dan ikan air tawar (sebagian wilayah Sumatra Barat adalah air) yang selalu tersedia dalam keadaan segar di pasar-pasar, Ranah Minang juga menyimpan potensi ikan khas yang endemik di Danau Singkarak. Ikan tersebut adalah ikan bilih.



Sepintas, fisik ikan bilih mirip dengan ikan teri ukuran sedang. Ikan bilih memang sejenis ikan teri. Namun berbeda dengan ikan teri dari Medan misalnya, ikan bilih memiliki tekstur dan ukuran tubuh yang lebih besar dan renyah.

Ikan ini memiliki daging lebih banyak dibandingkan ikan teri biasa, juga tidak asin. Dagingnya yang cukup tebal itu sangat lezat. Panjang ikan bilih sebetulnya bisa mencapai jari tangan orang dewasa, tapi akibat penangkapan yang semakin meningkat saat ini ikan bilih yang dijual lebih banyak berukuran kecil.

Di daerah asalnya, tepian danau Singkarak, banyak kedai (warung, Red.) yang menjual ikan bilih ini untuk dimakan atau dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Umumnya ikan-ikan itu segera dimasak setelah ditangkap. Jika Anda berwisata ke Danau Singkarak maka Anda dapat menikmati pemandangan danau yang indah disertai suguhan nasi berlauk ikan bilih.
Di kota-kota di Sumatra Barat, ikan bilih dapat ditemui di pasar-pasar hingga di toko-toko yang khusus menjual makanan khas untuk oleh-oleh. Mencarinya tidak terlalu sulit. Cukup bertanya sedikit, maka akan ada orang yang menunjukkan lokasi penjualan ikan yang rasanya sangat gurih tersebut.

Harga ikan bilih bermacam-macam, tergantung lokasi pembelian dan keberhasilan menawar. Bila kita membeli langsung dari Danau Singkarak, tentu harganya lebih murah. Di pasar di kota Padang, masih ada toko yang menjual satu plastik ikan bilih (sekitar satu kilogram) dengan harga Rp. 10.000. Di daerah Bukittinggi, harganya lebih bervariasi, antara 25.000 hingga 50.000. Semuanya sudah dimasak.

Ikan bilih (masak) dapat langsung dimakan tanpa bumbu apapun. Biasanya, ikan ini menjadi salah satu opsi lauk bagi pencinta alam untuk makan selama mendaki gunung. Untuk acara piknik keluarga, ikan ini juga sering menjadi pilihan makanan.

Makan nasi dengan ikan bilih (saja) cukup mengenyangkan. Namun ikan bilih akan lebih lezat jika dimakan bersama sambal atau dicampur bersama lauk lain.
Opsi campuran untuk ikan bilih (jangan lupa diberi sambal/cabai) adalah irisan panjang kentang; tempe; tahu; hingga telur puyuh. Hidangkan bersama nasi hangat. Hmmm...!!! Rasanya makin nikmat!

Tidak ada komentar:

WELCOME


Tukaran Link Yook !!!!!

http://www.mardikurniawan.blogspot.com

Gabung di Komunitas Bloggger

Visit http://comments-friends.blogspot.com/ for more comments.
Pencarian melalui http://www.google.com
Google

Seberapa beratkah Blogmu ??

Web/Blogmu: Masukkan alamatnya, jika lebih dari 100 KB berarti blogmu loadingnya lama
Your domain(s): Enter each address on a new line (Maximum 10)
 
(contoh. mardikurniawan.blogspot.com)    
 

Powered by iWEBTOOL