Jumat, 30 Mei 2008

MASALAH-MASALAH KHUSUS TATANIAGA DI TINGKAT PRODUSEN (PETANI)

by : Ester Dorina Leatemia, SP,MP
(rina_lea@yahoo.com)
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Patimura
Ambon, 30 Mei 2008


Banyak masalah yang dihadapi oleh petani baik yang berhubungan langsung dengan produksi dan pemasaran hasil-hasil pertaniannya. Petani secara umum dalam proses tataniaga berada dalam kondisi yang lemah. Masalah–masalah khusus yang dihadapi petani dalam tataniaga dapat diuraikan sebagai berikut :
  1. Sistem Sosial-Budaya
  2. Pengelolaan Manajemen (Ilmu Pengetahuan) Yang Kurang Baik.
  3. Sistem Pertanian Subsisten
  4. Kebijakan-Kebijakan yang Kurang Mendukung.
  5. Jarak Antara Produsen dan Konsumen.
  6. Sifat dan Bentuk Produk.
  7. Jumlah Produk Pertanian Yang Akan Di Pasarkan Sedikit dan Tidak Kontinu.
  8. Minimnya Sarana dan Prasarana Fasilitas (Pengangkutan, Penyimpanan, dan Pengolahan).
  9. Lokasi Produsen (Petani) yang Terpencar.
  10. Harga Komoditi Yang sering Berfluktuasi Secara Tajam.
  11. Minimnya Respon dari Produsen Terhadap Permintaan Pasar.
  12. Minimnya Informasi Pasar.
  13. Kebutuhan Modal yang Mendesak.
Untuk memperoleh keterangan secara keseluruhan dapat mengirimkan email



Representasi Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial Dalam Kumpulan Cerpen Kurma dan Model Pembelajarannya di Sekolah Menengah Atas

by : Rizki Lesmana H, S.Pd (Alumni UPI Bandung)
Bandung, 30 Mei 2008



Penelitian ini berangkat dari beberapa permasalahan. Pertama, bagaimana struktur cerpen-cerpen dalam kumpulan cerpen Kurma? Kedua, bagaimana representasi kemiskinan dan kesenjangan sosial dalam kumpulan cerpen Kurma? Ketiga, sesuaikah cerpen-cerpen tersebut untuk dijadikan alternatif bahan pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA)? Keempat, bagaimana model pembelajarannya di SMA?

Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini. Pertama, memperoleh gambaran mengenai struktur cerpen-cerpen dalam kumpulan cerpen Kurma. Kedua, memperoleh deskripsi yang berkenaan dengan representasi kemiskinan dan kesenjangan sosial dari cerpen-cerpen dalam kumpulan cerpen Kurma. Ketiga, mengetahui apakah cerpen-cerpen dalam kumpulan cerpen Kurma dapat dijadikan alternatif bahan pembelajaran dan dirancang model pembelajarannya di SMA.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif. Metode ini digunakan untuk meneliti, antara lain suatu subjek dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala dan kelompok tertentu serta hubungan antar fenomena.

Kumpulan cerpen Kurma berisi 11 cerpen pilihan dari harian Kompas. Tema yang diangkat kumpulan cerpen ini adalah sekitar puasa dan lebaran. Jika dilihat secara struktural, kumpulan cerpen ini dapat dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah yang menganggap puasa sebagai ajang penyucian diri yang penuh dengan berkah dan kisah-kisah yang sifatnya mistik. Sedangkan kelompok kedua menganggap puasa dan lebaran sebagai latar waktu khusus yang menjadi media untuk mengangkat fenomena-fenomena sosial di Indonesia.

Beberapa fenomena yang khas kerap tejadi di bulan Ramadhan. Misalnya mudik, yang merupakan mobilisasi penduduk secara massal dari kota ke desa. Mudik merupakan gambaran dari tingginya tingkat urbanisasi yang dilakukan atas motif ekonomi. Kesenjangan ekonomi wilayah kota dan desa menjadi salah satu indikasi terjadinya urbanisasi. Prospek hidup perkotaan memancing para penduduk untuk datang dan meninggalkan desa yang identik dengan kemiskinan. Lebaran adalah momen bagi mereka untuk kembali ke kampung halamannya, setelah setahun penuh hidup di kota. Fenomena lain yang kerap terjadi di bulan Ramadhan adalah naiknya harga-harga di pasaran. Kebutuhan yang melonjak menjelang Lebaran berbanding terbalik dengan ketersediaan barang-barang, sehingga harganya melonjak naik. Kenaikan harga itu menegaskan betapa puasa dan lebaran menyimpan problematika sosial yang tidak kunjung usai.

Setidaknya terdapat lima cerpen yang mengangkat fenomena-fenomena seperti itu. Cerpen-cerpen tersebut diantaranya adalah ”Tiga Butir Kurma per Kepala” karya Yusrizal K. W., ”Menjelang Lebaran” karya Umar Kayam, ”Malam Takbir” karya Hamsad Rangkuti, ”Lebaran” karya Taufik Ikram Jamil, dan ”Jakarta Sunyi Sekali di Malam Hari” karya Jujur Prananto.

Pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini adalah sosiologi sastra. Pendekatan tersebut cocok digunakan untuk mencari relevansi antara karya sastra dengan realita. Setelah diteliti ternyata kelima cerpen tersebut menjadi representasi kemiskinan dan kesenjangan sosial di saat bulan Ramadhan. Selain itu, cerpen-cerpen tersebut cocok untuk dijadikan alternatif bahan pembelajaran apresiasi sastra dan dirancang model pembelajarannya di SMA.



Senin, 26 Mei 2008

Susu, Tak Pernah Ingkar Janji

http://www.femina-online.com/

Memang tidak salah jika orang tua kita dulu sering ‘memaksa’ kita rajin minum susu. Pasalnya, dalam segelas susu, kita bisa mereguk segudang manfaat bagi kesehatan tubuh.

Kendati demikian, pakar nutrisi dari Klinik Primavita, dr. Carmelita Ridwan mengingatkan bahwa tanpa dibarengi dengan pola makan dan pola hidup sehat, khasiat susu tidak akan nyata. Berikut cuplikan penjelasan dr.Carmelita terhadap berbagai produk baru susu yang menjanjikan bermacam khasiat tambahan.

SUSU MURNI (FULL-CREAM)
Susu sapi murni umumnya mengandung 3,5% lemak. Kemurnian susu dapat terlihat pada permukaan cairan, yaitu adanya lapisan menggumpal yang menandakan kadar lemak yang tinggi. Kandungan kadar lemak jenuh yang tinggi ini dapat memicu kenaikan kolesterol darah.

SUSU NON-FAT (SKIM)
Susu non-fat atau susu skim hanya mengandung 0,3% lemak dan memiliki kadar kalsium yang lebih tinggi daripada susu murni. Itu sebabnya, susu non-fat sangat dianjurkan bagi orang dewasa dan anak-anak yang mengalami obesitas.

SUSU FERMENTASI
Selama proses fermentasi, laktosa dalam susu diubah menjadi asam laktat yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme merugikan. Untuk menunjang proses fermentasi diperlukan peran bakteri tertentu, yaitu Lactobacillus Bulgaris yang juga bermanfaat menjaga kesehatan usus. Contoh susu fermentasi adalah yoghurt dan koumiss

PENDIDIKAN PANCASILA (Untuk Perguruan Tinggi).


By : Drs. H. A. Syarifuddin Adenan, M.Pd
Palembang, 26 Mei 2008
Dosen Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendidikan Pancasila Sebagai Mata Kuliah
1. Dasar Penyelenggaraan

Dalam Buku Pedoman Universitas Sriwijaya tahun akademik 2002/2003 menyebutkan bahwa Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (sekarang Menteri Pendidikan Nasional) No.56/U/1994 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa antara lain, menetapkan bahwa :

  • a. Kurikulum Inti, yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu program studi, dirumuskan dalan kurikulum yang ditetapkan oleh Menteri yang berlaku secara nasional.
  • b. Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewiraan/Kewarganegaraan termasuk dalam Mata Kuliah Umum (MKU) dan wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi.

2. Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Mata Kuliah Umum (dulu MKDU) disebut sebagai kurikulum inti, melalui Keputusan Menteri P dan K tersebut di atas, kurikulum tersebut perlu diubah dan disempurnakan menjadi GBPP MKU yang disesuaikan dengan mengacu kepada UU. No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP No.30 tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi.

Dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 267/DIKTI/Kep/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa menetapkan bahwa Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan (dahulu Pendidikan Kewiraan) yang meliputi Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) dan wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi. Dalam proses perubahan dan penyempurnaan secara bertahap disusun GBPP dari masing-masing mata kuliah dimaksud.

Penyempurnaan selanjutnya terhadap kelompok Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) khususnya kelompok MPK Pendidikan Pancasila dilakukan dengan SKEP Dirjen DIKTI No.38/DIKTI/Kep/2002 tentang rambu-rambu Pelaksanaan Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

3. Tujuan Pendidikan Pancasila

Pendidikan Nasional Indonesia telah tertuang dalam GBHN tahun 1998 yang arah kebijaksanaannya adalah : “Pendidikan nasional yang berdasarkan pada kebudayaan bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa dan kualitas sumber daya manusia, mengembangkan manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan keahlian dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, menumbuhkan dan mepertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, wawasan keunggulan, kesetiakawanan sosial, kesadaran pada sejarah bangsa dan memiliki sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi ke masa depan”.

Selanjutnya disebutkan bahwa Pendidikan Pancasila tersebut ditingkatkan agar mampu membentuk watak bangsa yang kokoh, karena bangsa Indonesia selalu menghadapi banyak tantangan sepanjang zaman.

4. Visi, Misi dan Kompentensi Pendidikan Pancasila

a. Visi Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi menjadi sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya selaku warganegara yang Pancasilais.

b. Misi Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi membantu mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila serta kesadaran berbangsa, bernegara dalam menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan.

c. Kompentensi Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia intelektual serta mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk :

1) Mengambil sikap bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya.

2) Mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya.

3) Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan IPTEK.

4) Memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa duna menggalang persatuan Indonesia.

5. Tujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan memahami landasan dan tujuan Pendidikan Pancasila, Pancasila sebagai karya besar bangsa Indonesia yang setingkat dengan ideologi besar dunia lainnya. Pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan kekaryaan, kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan, sehingga memperluas cakrawala pemikirannya, menumbuhkan sikap demokratis pada mereka dalam mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Mahasiswa diarahkan untuk dapat memahami latar belakang historis kuliah Pendidikan Pancasila, dengaan memahami fakta budaya dan filsafat hidup bangsa Indonesia yang merupakan suatu pandangan hidup. Mereka diarahkan untuk memahami tujuan hidup bersama dalam suatu negara dengan cara mendiskusikannya diantara mereka.

Minggu, 25 Mei 2008

Jack, Queen, dan King


by : Haeran, SS
Jambi, 25 Mei 2008

Bu Guru bertanya kepada murid-muridnya, “Siapa yang bisa berhitung?”

Si Noel mengangkat tangan.
“Benar kamu bisa berhitung?”
“Bisa Bu. Ayah yang mengajari.”
“Baik, coba kita lihat. Setelah tiga, berapa?”
“Empat.”
“Bagus. Setelah enam?”
“Tujuh.”
“Setelah sembilan?”
“Sepuluh…”, jawab si Noel.
“Bagus sekali. Rupanya ayahmu benar-benar tahu bagaimana mengajar berhitung. Lalu setelah sepuluh?” tanya Bu Guru lagi.
Dengan senyum penuh keyakinan, si Noel menjawab, “Jack, Queen, dan King.”

ANALISIS KONSENTRASI PENYEBARAN AKTIVITAS DAN ANALISIS KETIMPANGAN WILAYAH

Dengan Menggunakan Metode Location Quotient (LQ), Lokalisasi (a), Spesialisasi (b), Basic Service Ratio(BSR), Regional Employment (REM), Analisis Indeks Williamson dan Analisis Tipologi Klassen (Kasus Sumatera Barat)

By; Ir. M. Ardi Kurniawan, MP
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Ekasakti Padang
Suatu wilayah dapat dianggap sebagai sekumpulan (satu set) lokasi- lokasi kegiatan- kegiatan yang masing- masing menggunakan suatu area bagian daripada wilayah tersebut. Dalam perkataan lain, wilayah merupakan suatu unit geografis yang dibatasi oleh kriteria tertentu yang diantara bagian-bagiannya terdapat saling ketergantungan secara internal.

Dalam melakukan perencanaan wilayah secara holistik diperlukan adanya pemahaman terhadap karakteristik wilayah sehingga dapat menentukan keberlangsungan pembangunan wilayah yang tepat lokasi, tepat sasaran dan tepat teknologi, sehingga optimalisasi pendayagunaan sumberdaya pembangunan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Perencanaan wilayah pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan suatu wilayah sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Pengembangan wilayah ini merupakan suatu periode dimana terjadi perubahan dalam produktivitas wilayah yang diukur dengan populasi, lapangan kerja, pendapatan, dan kegiatan produksi manufaktur. Pengembangan wilayah juga berarti pengembangan sosial seperti kualitas kesehatan publik dan kesejahteraan, lingkungan dan kreatifitas. Secara konseptual, pengembangan wilayah ini ditentukan oleh adanya integrasi antara kandungan sumberdaya lahan, lokasi ekonomi, keterampilan spesifik, karakteristik budaya dan pusat- pusat pelayanan ekonomi.

Terdapat dua konsep dalam pengembangan wilayah. Pertama, konsep Development From Above, yang menekankan bahwa perkembangan dimulai dari beberapa sektor yang dinamis (unggulan) atau sekelompok wilayah tertentu yang kemudian menjalarkan perkembangannya ke sektor-sektor lain sehingga terjadi perkembangan wilayah secara luas. Konsep ini didukung oleh beberapa teori diantaranya Big Push Theory, Growth Pole Theory, Growth Center Theory dan Central Place Theory. Kedua adalah konsep Development From Below yang merupakan antitesa dari Development From Above . Inti dari konsep ini ialah pembangunan wilayah harus didasarkan pada sumberdaya alam dan sumberdaya manusia serta berorientasi kepada kebutuhan mendasar dari masyarakat di wilayah tersebut. Pendukung konsep ini ialah konsep Agropolitan dan Selective Spatial Closure. Perkembangan lebih lanjut dari konsep Development From Below adalah Local Economic Development (LED)



Sabtu, 24 Mei 2008

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Untuk Perguruan Tinggi)

By : Drs. H. A. Syarifuddin Adenan, M.Pd
Palembang, 24 Mei 2008
Dosen Politeknik Negeri Sriwijaya





BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Pendidikan Kewarganengaraan

Adalah suatu program pendidikan yang berfungsi dalam memberikan bekal kepada peserta didik mengenai pengetahuan tentanh hubungan antara negara dan warganegara serta pengetahuan tentang bela negara.
Pengetahuan tentang Bela Negara ini melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).

B. Tujuan Pendidikan Kewarganengaraan
Agar peserta didik memiliki motivasi bahwa Pendidikan Kewarganengaraan yang diberikan kepada mereka berkaitan erat dengan peran dan kedudukan serta kepentingan mereka sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat dan sebagai warga negara Indonesia yang terdidik, serta bertekad dan bersedia untuk mewujudkannya.

C. Visi, Misi, dan Kompetensi Pendidikan Kewarganengaraan

  1. Visi Pendidikan Kewarganengaraan di Perguruan Tinggi adalah menjadi sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya selaku warga negara yang berperan aktif menegakan demokrasi menuju masyarakat madani
  2. Misi Pendidikan Kewarganengaraan di Perguruan Tinggi adalah membantu mahasiswa selaku warga negara agar mampu mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan bangsa Indonesia serta kesadaran berbangsa, bernegara dalam menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab terhadap kemanusian.
  3. Kompetensi Pendidikan Kewarganengaraan di Perguruan Tinggi adalah bertujuan untuk menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia intelektual, serta mengantarkan mahasiswa selaku warga negara Republik Indonesia yang memiliki :
  • Wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dengan perilaku cinta tanah air.
  • Wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa demi ketahanan nasional.
  • Pola pikir, sikap, yang komprehensif integral pada seluruh aspek kehidupan nasional.

Jumat, 23 Mei 2008

Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) di Jawa Barat

DAMPAK PELAKSANAAN SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU PETANI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI PROPINSI JAWA BARAT
by : Ir. Hermin Karlina, MP
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) terhadap perilaku petani dan pendapatan usahatani padi sawah di Propinsi Jawa Barat serta pengaruh faktor karakteristik petani terhadap perubahan perilaku tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan mengetahui bagaimana peranan berbagai kelembagaan yang ada dalam pemasyarakatan program PHT padi sawah di Propinsi Jawa Barat, serta untuk mengetahui berbagai kendala yang dihadapi dalam pemasyarakatan program PHT padi sawah di Propinsi Jawa Barat.

Metode survey digunakan untuk penelitian ini, dengan teknik pengambilan sampel secara cluster. Wilayah yang terpilih terdiri dari Kabupaten Sumedang, Ciamis, Subang, Cianjur dan Majalengka. Setiap kabupaten diambil satu kelompok tani peserta SLPHT pada tahun anggaran 2005 yang masing-masing terdiri dari 15 orang, sehingga seluruh responden berjumlah 75 orang petani.

Analisis Pasangan Tanda Wilcoxon digunakan untuk melihat dampak SLPHT terhadap perubahan perilaku petani, sedangkan Uji t berpasangan digunakan untuk menguji dampak SLPHT terhadap peningkatan pendapatan usahatani padi sawah. Hubungan antara karakteristik petani dengan perubahan perilaku petani setelah mengikuti SLPHT diuji dengan menggunakan Uji Korelasi Kendall W dan dilanjutkan dengan Uji Korelasi Rank Spearman.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

  1. SLPHT telah memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan pengetahuan, sikap maupun keterampilan petani serta dapat meningkatkan pendapatan usahatani padi sawah di Propinsi Jawa Barat.
  2. Karakteristik petani peserta SLPHT memiliki hubungan dengan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan PHT, namun hanya karakter tingkat pendidikan dan luas lahan garapan yang memiliki hubungan yang signifikan.
  3. Berbagai kelembagaan yang seharusnya berperan aktif dalam pemasyarakatan PHT di Propinsi Jawa Barat saat ini sebagian kurang berperan bahkan ada yang sudah tidak berperan sama sekali dalam pemasyarakatan PHT.
  4. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasyarakatan PHT di Jawa Barat antara lain : kurangnya jumlah POPT/PPL di lapangan, terjadinya pemekaran wilayah, tidak seragamnya kelembagaan pemerintah yang menangani PHT, belum berkembangnya kelembagaan petani, kurangnya pelatihan PHT bagi petugas, dan pengaruh faktor-faktor teknis yang berada di luar jangkauan petani seperti kekeringan, banjir, kelangkaan pupuk, makin sulitnya tenaga kasar di bidang pertanian serta promosi industri pestisida secara besar-besaran.

Kata kunci : SLPHT, Perilaku (Pengetahuan, Sikap, Keterampilan), Pendapatan Usahatani

PEMBANGUNAN PERTANIAN DI DAERAH PROPINSI SUMATERA SELATAN

By : M. Attar Rafiar
Palembang, 23 Mei 2008

Sumatera Selatan bisa dikatakan sebagai daerah pertanian, sebab pertanian memberikan andil besar bagi perekonomian di daerah ini. Hal ini bisa dilihat dari andil sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penggunaan luas lahan untuk sektor pertanian dan jumlah penduduk atau tenaga kerja yang bekerja pada sektor pertanian. Berdasarkan data tahun 2002, andil sektor pertanian terhadap PDRB atas dasar harga berlaku Sumatera Selatan dengan migas mencapai 15,84 persen dari total PDRB sebesar 55.545.808 juta rupiah (angka estimasi).

Sumatera Selatan juga mampu menghasilkan produk-produk pertanian yang cukup beragam, pada sektor pertanian akan dikelompokkan menjadi lima sub sektor yaitu : 1). subsektor Tanaman Bahan Makanan, 2). subsektor Perkebunan, 3). subsektor Kehutanan, 4). subsektor Peternakan, dan 5). subsektor Perikanan.



PACARAN DALAM PANDANGAN ISLAM

Oleh : Haeran,S.S (ogie_erank@yahoo.co.id)
Jambi 23 Mei 2008
Soal pacaran di zaman sekarang tampaknya menjadi gejala umum di kalangan kawula muda. Barangkali fenomena ini akibat dari pengaruh kisah-kisah percintaan dalam roman, novel, film dan syair lagu. Sehingga terkesan bahwa hidup di masa remaja memang harus ditaburi dengan bunga-bunga percintaan, kisah-kisah asmara, dan harus ada pasangan teap sebagai tempat untuk bertukat cerita dan berbagi rasa.
Selama ini tampaknya belum ada pengertian baku tentang pacaran. Namun, setidak-tidaknya di dalamnya akan ada suatu bentuk pergaulan antara laki-laki dan wanita tanpa nkah. Kalau ditinjau lebih jauh, sebenarnya pacaran menjadi bagian dari kultur barat. Sebab biasanya masyarakat barat mensahkan adanya fase-fase hubungan hetero seksual dalam kehidupan manusia sebelum menikah seperti puppy love (cinta monyet), datang (kencan), going steady (pacaran), dan engagement (tunangan).
Persoalan pacaran memang sudah merupakan fenomena mengejala dan bahkan sudah seperti jamur di musin hujan menjadi sebuah ajang idola bagi remaja. Cinta memang sebuah anugerah, cinta hadir untuk memaniskan hidup di dunia. Apalagi rasa cinta kepada lawan jenis, sang pujaan hati atau sang kekasih hati menjadikan cinta itu begitu terasa manis. Bahkan kalau orang bilang, kalau sudah cinta, maka empedu pun terasa seperti gula.
Kehidupan seorang pemuda atau pemudi tanpa pacaran adalah hambar, begitulah kata mereka. Kalau dikatakan nggak usah kamu pacaran maka serentak mereka akan mengatakan, “ kalau tidak pacaran, bagaimana kita akan mengenal calon pendamping kita”.
Tanpa disadari, pacaran itu sendiri telah melambungkan perasaan cinta makin tinggi. Di sisi lain, pacaran menjurus pada hubungan intim yang merusak cinta, melemahkan dan meruntuhkannya. Karena pada hakekatnya huungan intim dalam pacaran adalah tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, orang yang pacaran selalu mendambakan kesyahduan. Dengan tercapainya tujuan tersebut kemungkinan tuntutannya pun mereda dan gejolak cintanya melemah. Hingga kebencian menghantui si bunga yang telah layu, karena si kumbang belang telah menghisap kehormatannya secara haram. Tidak ubahnya seperti apa yang diinginkan oleh seorang pemuda untuk memadu cinta dengan dara jelita kembang desanya. Dalam pandangannya, sang dara tampak begitu sempurna. Hingga kala itu, pikiran pun hanyut, malam terkenang siang terbayang, makan tidak enak, tidur pun tidak nyenyak, karena selalu terbayang si dia yang tersayang. Hingga tunas kerinduan menjamur menggapai tangan, menggelitik sambil berbisik. Bisikan nan gemulai, tawa-tawa kecil kian membelai, canda-canda hingga terkulai, karena asyik, cinta pun telah menggulai. Menggulai awan yang mengawang, merobek cinta yang tinggi membintang, hingga luka mengubur cinta.
Begutulah akhirnya, mereka mereka berdua telah terjerumus dalam nafsu syahwat dan tali-tali iblis telah mengikat. Mereka telah terbiasa jalan berdua bergandengan tangan, canda gurau dengan cubit sayang, senyum tawa sambil bergelayutan, dan cium sayang melepas abang. Kunjungan pertama, kedua, ketiga, keseratus, keseribu, dan yang tinggal sekarang adalah suasana usang, bosan, dan menjenuhkan percintaan. Segalanya telah diberikan sang Juliet. Juliet pun menuntut Sang Romeo bertanggung jawab. Ternyata, Sang Romeo pergi tanpa pesan, meskipun datang dengan kesan. Sungguh malang nasib Juliet.
PACARAN DALAM PANDANGAN ISLAM
Islam tidak mengenal istilah pacaran seperti yang didengung-dengungkan masyarakar Barat sana dan akhirnya menular pada remaja dan orang-orang Indonesia yang ingin dianggap modern. Artinya, dalam Islam tidak ada tempat untuk orang yang diberi predikat pacar, lalu punya legalisasi untuk boleh melakukan apa saja pada pacarnya dimana perilaku yang mengatasnamakan cinta tersebut sebenarnya adalah perilaku mendekati zina.
Sudah banyak gambaran kehancuran moral akibat pacaran atau pergaulan bebas yang telah terjadi akibat science dan peradaban modern. Islam sendiri sebagai penyempurnaan dien-dien tidak kalah cangginya memberi penjelasan mengenai berpacaran. Pacaran dalam Islam diidentikkan sebagaimana yang dilontarkan oleh Rasulullah SAW: “ Apabila salah seorang diantara kamu meminang seorang wanita, andaikata dia dapat melihat wanita yang akan dipinangnya, maka lihatlah. ( HR: Ahmad dan Abu Dawud )
Islam juga jelas-jelas mengatakan bahwa berpacaran bukan jalan yang diridhai oleh Allah karena banyak segi mudaratnya. Setiap orang yang berpacaran cenderung untuk bertemu, duduk, pergi dan bergaul berdua. Ini jelas pelanggaran syariat terhadap larangan melihat atau bergaul bukan muhrim atau bukan istrinya. Sebagaimana yang tercantum dalam HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas yang artinya : ”Janganlah salah seorang diantara kamu bersepi-sepi (berkhalawat) dengan seorang wanita, kecuali dengan muhrimnya”. Thabrani dan Al-Hakim dari Hudzaifah juga meriwayatkan dalam hadits qudsi, “ Lirikan mata merupakan anak panah yang beracun dari setan, barang siapa yang meninggalkan karena takut kepada-Ku, maka Aku akan menggantikannya dengan iman sempurna hingga ia dapat merasakan arti kemanisannya dalam hati.
Meski tidak mengenal kata pacaran, tapi Islam memberi jalur yang lebih “aman,” untuk dilalui oleh mereka yang ingin membangun mahligai rumah tangga yaitu dengan membolehkan terjadinya proses perkenalan sebelum menikah dengan rambu-rambu khusus yang harus dipatuhi oleh mereka yang ingin menjalankannya. Rambu-rambu itu seperti tidak boleh berdua-duaan, memakai pakaian yang menutupi dan menjaga aurat masing-masing, menghindari perilaku yang bisa memancing “penyakit hati” dan “godaan nafsu,” prosesnya tidak terjadi dalam kurun waktu yang terlalu lama dan tanpa kepastian tenggang waktunya, dan sebagainya.
Islam juga mengeluarkan sebuah rambu khusus untuk menjaga umatnya agar tidak menjadi budak dari nafsunya sendiri. Dalam hal ini, harus diakui bahwa adalah fitrah, semua manusia untuk menyukai lawan jenisnya, senang memandang mereka, dan menikmati kebersamaan antara pria dan wanita. Tapi, jika hal-hal ini diteruskan tanpa pengendalian diri yang baik, maka bisa jadi manusia cepat atau lambat akan menjadi hamba dari hawa nafsunya. Itulah sebabnya, solusi cerdas dari Islam yang diajarkan oleh Rasulullah dalam hal ini adalah mengajak untuk menahan pandangan. (Lihat Q.S. An-Nur : 30-31).
Nabi SAW pernah memalingkan muka anak pamannya yang bernama al-Fadhl bin Abbas dari melihat wanita Khats’amiyah pada waktu haji, ketika Beliau melihat al-Fadhl berlama-lama memandang wanita itu. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa al-Fadhl bertanya kepada Rasulullah SAW, “Mengapa engkau palingkan muka anak pamanmu?” Beliau SAW menjawab, “Saya melihat seorang pemuda dan seorang pemudi, maka saya tidak merasa aman akan gangguan setan terhadap mereka.
Karena itu, wahai para muslimah sadarlah akan lamunan kalian, bayang-bayang cinta yang suci, bukanlah dengan pacaran, cobalah pikirkan bagi para muslimah yang masih bergelimang dengan pacaran atau kalian para pemuda yang suka gonta-ganti pacar kembalilah ke fitrah semula. Fitrah yang telah menjadi sunnatullah, tidak satupun yang lari dari padanya melainkan akan binasa dan hancur.


ISLAM DAN VISI KEHIDUPAN MASYARAKAT MODERN

by : Haeran, SS
Jambi, 23 Mei 2008

Situasi manusia di zaman modern menjadi penting untuk dibicarakan, mengingat kehidupan manusia dewasa ini menghadapi bermacam-macam persoalan yang benar-benar membutuhkan pemecahan dengan segera. Sebagian masyarakat merasa cemas tentang eksistensi peradaban manusia itu sendiri. Ia merasa bahwa problema di dunia modern justru disebabkan oleh perkembangan sains dan teknolgi yang diciptakan manusia. Dibalik kemajuan dan perkembangan itu telah menyimpan suatu potensi yang dapat menghancurkan martabat manusia. Umat manusia telah berhasil mengorkanisasikan ekonomi, manata sturktur politik serta membangun peradaban yang maju. Tapi pada saat yang sama manusia terbelenggu dan telah menjadi tawanan dari hasil ciptaannya.
Sejak manusia memasuki abad modern, yaitu membebasan diri dari mito-mitos dan dari pemikiran bahwa manusia tidak dapat menentukan kehidupan sendiri, karena nasibnya telah dikuasai oleh para dewa, manusia telah mampu membebaskan diri dari pemikiran irasional dan belenggu hukum alam yang sangat mengikat kebebasan manusia menuju pemikiran rasional. Tapi ternyata manusia modern tidak dapat melepaslan diri dari jenis belenggu lain, yaitu penyembahan kepada diri sendiri.
Manusia modern dalam paham “Humanisme” yang memfigurkan manusia sebagai titik pusat alam yang bergerak ke arah pengukuhan manusia sebagai superman. Manusia merasa dirinya unggul, karena penemuan sains dan teknologi melalui otaknya. Manusia modern semakin berambisi untuk menaklukkan alam. Mereka beranggapan bahwa alam sebagai objek yang harus dimanfaatkan semaksimalnya untuk kepentingan hidup manusia tanpa ada rasa tanggung jawab sedikitpun. Akibatnya yang disaksikan sekarang ini ialah kemarahan alam balik memukul manusia dalam bentuk banjir, kekeringan yang berkepanjangan, pencemaran lingkungan (udara dan air), serta krisi energi.
Dalam konteks masyarakat modern, walaupun upaya yang dilakukan dengan mempergunakan berbagai metoda dan pendekatan untuk menanggulanginya, ternyata belum bisa diatasi dengan tuntas, karena memang ilmu pengetahuan yang dikembangkan kering dari nila-nilai spiritual, hanya berangkat dari paham humanisme, yakni sekularisme sebagai upaya pembebasan diri dari mitologi. Namun pada gilirannya menimbulkan visi baru. Revolusi ilmu pengetahuan yang mereka kembangkan dengan semangat non agama menghasilkan faham bahwa ilmu pengetahuan secara inheren bersifat bebas nilai.
Manusia modern juga melahirkan dimensi baru karena menganggap realitas kehidupan ini cuma materi.. Mereka memfokuskan perhatian kepada materi sebagai titik tumpuan. Masyarakat begitu tertarik kepada propaganda kaum materialis yang menawarkan potensi materi dalam bentuk kehidupan. Alat-alat produksi baru dihasilkan teknologi modern yang sesungguhnya diciptakan untuk membebaskan mansia dari kerja ternyata menjadi alat perbudakan baru. Produksi baru yang dihasilkan teknologi dengan proses mekanisasi, otomatisasi, dan stanadarisasi, ternyata menyebabkan manusia yang semula merdeka dan menjadi pusat dari segala sesuatu, kini diturunkan derajatnya menjadi tak lebih sebagai bagian dari mesin. Karena proses inilah, maka pandangan tentang manusia menjadi tereduksi. Nilai manusia kini terdegradasi oleh proses kerja teknologi.
Akibat dari semua itu muncullah prilaku tak bertuhan (Atheisme), yang pandangan hidupnya tidak mengakui tuhan secara konsepsional, karena tuhan tidak dapat ditangkap dengan indra dan tidak dapat dirasakan langsung dalam bentuk pengalaman. Tuhan hanya hadir dalam pikiran dan tidak hadir dalam tindakan. Disamping konsepsional, atheisme juga muncul dalam pola prilaku yang nyata. Artinya, namusia begitu sibuk mencari materi, ia tidak punya waktu sedikitpun untuk merenungkan kemahakuasaan Tuhan, tidak lagi menghayati makna ketuhanan, apalagi untuk mengamalkannya. Atheisme semacam itu begitu banyak muncul dalam struktur masyarakat di abad ini, hanya saja manusia tidak begitu merasa, karena ia dibalut degan sistem-sistem kehidupan yang merangsang selera, yang mengandung kebutuhan dan kesempatan untuk hanya meraih kualitas duniawi. Masyarakat telah terjebak oleh format budaya yang materialis, hanya mengejar target duniawi yang glamour, dan hanya mengikuti irama kehidupa yang eksklusif. Ironisnya, manusia modern tidak punya waktu dan kesempatan berdialog dengan Tuhannya. Mereka mengalihkan fitrah bertuhan kepada nilai-nilai semu.
Bagaimana menyikapi semua itu dalam konsepsi Islam? Di dalam Islam, manusia digambarkan sebagai mahkluk merdeka. Akibat dari kemerdekaannya, manusia menduduki tempat terhormat. Dalam banyak ayat dari Al-qur’an, diserukan kepada manusia untuk menemukan esensi dirinya, memikirkan eksistensinya dan akan nilai kemanusiaannya, posisi manusia dalam Islam sangat penting.begitu pentingnya sehingga Allah memberinya tugas selaku khalifanya diatas bumi. (QS:33 : 72)
Dalam Islam tujuan hidup manusia jelas, segala aktivitasnya, kerja kerasnya, hidup dan matinya dipersembahkan hanya untuk Allah semata. Manusia muslim tidak pernah terjerat ke dalam nila-nilai palsu atau hal-hal tanpa nilai, sehingga tidak pernah mengejar kekayaan materi, kekuasan dan kesenagan hidup sebagai tujuan. Sebaliknya, mencari materi dan kehidupan dunia hanya sarana untuk mencapai keridaan Allah. Menurut ajaran Islam, aktulisasi diri manusia hanya dapat terwujud dengan sempurna dalam pengaddian kepada penciptanya. Sebagai manusia, hanya diperbolehkan mempunyai hubungan pengabdian kepada Allah Sang Khalik. Konsepsi ini menghendaki agar manusia muslim hanya melakukan penyembahan kepada penciptanya, bukan kepada sembahan –sembahan palsu buatan manusia.
Islam tidak mengenal adanya kompartementalisasi bidang kehidupan, pengembangan sains dan teknolgi merupakan bagian integral kehidupan seseo rang secara utuh, dan karena ilmu dan teknologi serta seluruh dimensi kehidupan lainnya terpadu dalam kehidupan tauhid.. Manyusia muslim diharuskan mengembangkan sains dan teknologi, karena hal itu merupakan penopang kebahagian di dunia.Namun sains dan teknologi itu harus sesuai dengan ajaran Islam.
Islam sebagai agama wahyu berfungsi sebagai rahmatan lil’alamin (QS:21:107), Maka sains dan teknologi yang dikembangkaan sarjana muslim adalah membawa rahmat bagi seluruh umat manusia, bukan menimbulkan bencana dan laknat. Ilmu dan tekologi dalam pandangan Islam adalah syarat nilai, segala aktivitas manusia tidak netral, tidak bebas nilai dan bukannya tanpa kendali. Ilmu dan teknologi boleh saja dikembangkan seoptimal mungkin selama tetap berlandaskan nilai-nilai moral yang jelas, dan untuk mencapai keridaan Allah. Dengan landasan demikian, maka kemajuan dan kejayaan di dunia ini dengan perangkat materialnya, tidak menjadikan manusia itu gelisah, kawatir, terlena atau menjadi ingkar. Karena cita-cita dalam Islam mengenai kemajuan sesungguhnya bersifat sepiritual.

Sabtu, 17 Mei 2008

Gambar Aneh



by : Reni Yusnada
http://www.ngakak.org

Pengantar Aplikasi Komputer (FKIP Jurusan Ekonomi) Univ. Ekasakti Padang

No Nama NPM
1 Sri Mulyanti 06.10.003.722.901
2 Nurinas 06.10.003.722.902
3 Sarinah 06.10.003.722.903
4 Jasmarni 06.10.003.722.904
5 Linda Murni 06.10.003.722.905
6 Maidawati 06.10.003.722.906
7 Darwatis 06.10.003.722.907
8 Yuslaini 06.10.003.722.908
9 Sumiati Kamaruddin 06.10.003.722.909
10 Yuafni 06.10.003.722.910
11 Syansul Bahri 06.10.003.722.911
12 Gustati 06.10.003.722.912
13 Gusni 07.10.003.722.901
14 Syahrial 07.10.003.722.902
15 Nurhaida 07.10.003.722.903
16 Anistati 07.10.003.722.904
17 Leni Enzalma 07.10.003.722.906
18 Dwi Mawarti 07.10.003.722.908
19 Junaida 07.10.003.722.913
20 Eti Syofina 07.10.003.722.914

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Fak. Pertanian Univ. Ekasakti Padang

No. Nama No.BP Nilai Akhir
1 TITI SUMARNI `0710003302006 A
2 DEWI MAINI `0710003302007 A
3 ETVIANTI `0710003302008 A
4 ANCASRI `0710003302009 B
5 HEPPY MARNIS `0710003302010 A
6 NOVIYETI `0710003302011 B
7 KARMAWI `0710003302012 B
8 TUTI SRI NINGSIH `0710003302013 B
9 ELFRA YUSRA `0710003302014 B
10 HASAN BASRI `0710003302902 B
11 AGMAM SYAHRI CHENI `0710003302903 A
12 JONI ALWIS `0710003302904 B
13 SUTARBI `0710003302905 B
14 ELFIANA RASYID `0710003302909 B
15 M. REZA FAHLEFI `0610003302903 A

Jumat, 16 Mei 2008

PRIA VS COWOK dan WANITA Vs CEWEK

Dari: Garda Nugraha <garda_scooters@yahoo.co.id> dan wami.cute@yahoo.co.id
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Ekasakti Padang

Tidak semua pria dewasa menjadi 'pria', ada juga yang masih begitu kekanakan setelah umurnya mencapai 40. Tenaaaang, jangan keburu marah dulu dengan kenyataan ini, mungkin memang sebagian orang dilahirkan untuk jadi 'pria', tapi memang ada juga yang cukup menjadi 'cowok' saja. Sekali lagi, jangan kuatir, terima saja diri Anda sebagai pria (P) atau sebagai cowok (C),toh semua punya nilai lebih dan kurang tersendiri. Dan yang tak kalah penting, percayalah kadang wanita tidak peduli. Inilah Perbedaan mendasar antara seorang PRIA dan COWOK.

P : Tahu jelas lima tahun lagi ia mau jadi apa
C : Tidak jelas lima menit lagi ia mau berbuat apa

P : Jago membuat wanita merasa tenang
C : Jago membuat cewek merasa senang

P : Bacaannya Jhon Grisham, mainannya golf, tontonannya CNN
C : Bacaannya Harry Potter, mainannya bilyar, tontonannya MTV

P : Sebelum umur 30 sudah banyak uang
C : Sebelum umur 30 sudah banyak dosa

P : Seimbang antara penghasilan dan pemasukan
C : Seimbang antara hutang dan pembayaran minimum

P : Mendukung emansipasi wanita, tapi tetap membayari bon makan wanita
C: Mendukung emansipasi wanita dengan membiarkan wanita bayar sendiri

P : Punya akuntan, penjahit dan dokter langganan
C : Punya salon, kafe dan bengkel langganan

P : Meminta Anda nimbrung ngobrol kalau mamanya menelepon
C : Pura-pura Anda tidak bersamanya jika mamanya menelepon

P : Putus dengan pasangannya sambil berjabatan tangan dan mengakui sulitnya menjembatani perbedaan antar mereka berdua, diiringi ucapan, "Kita tetap bisa berteman selamanya."
C : Putus dengan pasangannya sambil kabur dari rumah, merokok berbatang-batang, plus ucapan, "Jangan undang aku ke pernikahanmu nanti!"

P : Mencintai wanita 10 % pada pertemuan awal dan meningkat terus
C : Mencintai wanita 100 % pada pertemuan awal dan menurun terus

P : Berpikir dewasa seperti orang usia 40 tahun saat berusia 17 tahun
C : Berpikir kekanakan seperti orang usia 17 tahun saat berusia 40tahun

P : Bisa menang hanya dengan otak dalam konflik
C : Cuma bisa ngamuk, adu mulut, n adu otot kalo konflik

P : Mikirnya "Aku masih kurang pengetahuan, harus belajar lebih banyak"
C : Mikirnya "Aku yang terhebat di muka bumi, siapapun aku hadapin !!!"

P : Otak no 1, digabungin otot kalo kepaksa
C : Otot no 1, ditambah otak, itupun kalo punya

Nah kalau ini si Venus....
Wanita VS Cewek


W: Pengertian dan menerima anda apa adanya. Namun tetap memberi saran yang mendidik bila anda melakukan kesalahan
C: Menuntut banyak sekali ini itu tanpa melihat kesalahan pada dirinyasendiri. Akan marah2 atau minimal ngambek kalau anda berbuat salah

W: Selalu berusaha ceria di setiap moment bersama dengan anda.
C: Suka BT tiba2 tanpa sebab dan kalau ditanya kenapa, akan menjawab seolah tidak ada apa2 dan membuat anda bingung

W: Bisa membuat anda tertawa dan membuat anda makin ingin lebih menyayanginya setiap hari

C: Selalu menuntut punya cowok yang bisa membuatnya tertawa, namun pada kenyataannya susah sekali dibuat tertawa karena merasa nanti dikira gampangan

W: Bersikap jujur dan apa adanya
C: Bersikap jual mahal dan hobby nya nge test cowok

W: Meminta anda pamit dulu dengan orangtuanya dan memperkenalkan anda sebelum pergi bersama anda
C: Membuat anda duduk berlama lama! di ruang tamu karena lama bgt dandannya

W: Independent, tetap memprioritaskan karier dan masa depan tanpa mau tergantung orang
C: Memprioritaskan punya cowok yang mapan dengan alasan tuntutan jaman dan akan merasa secure masa depannya hanya dengan cowok2 seperti itu

W: Tampil Natural, simple tapi tetep classy. Dan tampil anggun pada event2 tertentu
C: Menor, berlebihan dan high maintenance

W: Belajar bikin kue jenis baru 2 kali seminggu
C: Ke Salon 2 kali seminggu

W: Punya prinsip yang jelas dan berusaha untuk mengaplikasikannya didalam kehidupannya setiap hari
C: Tidak punya sikap, tidak tegas dan tidak tahu apa kemauannyasebenarnya. Hanya bisa tergantung pada anda

W: Menguasai diri, mengambil keputusan tegas dalam menyelesaikan setiapmasalah dan konsekuen dengan keputusan tsb.
C: Marah2, nangis berhari hari dan curhat panjang lebar dengan temankalaudisakiti dan berikrar tidak akan mau berhubungan dengan anda lagi.Yearight.. 3 hari kemudian dia pasti akan memaafkan anda kok..

W: Betah di rumah, dan suka menyenangkan hati orangtua nya
C: Gak pernah mau ketinggalan datang ke setiap Rave Party yang diadakandikota Jakarta dan sekitarnya

W: Favourite movies nya; Four Weddings and A funeral, Requiem for adream,Shawshank Redemption
C: Favourite movies nya; Never been kissed, Freaky Friday, Princess Diary

W: Menyukai film The Matrix karena ide cerita yang disampaikan sungguh luar biasa
C: Menyukai film The Matrix karena Keanu Reeves yang main

W: Ingin punya pria yang percaya akan dirinya sendiri, jujur, bisamenjagadan menyayanginya apa adanya.
C: Pengen punya cowok seperti Brad Pitt, dewasa, mapan, perut six pack, siap mengantar jemput 24-7 dan wajib menyayanginya di atas segalanya

W: Mampu menjaga diri sendiri dengan tidak pernah berbuat yang aneh aneh
C: Minum2 sampai tepar di lounge dan harus digotong2 untuk pulang

W: Mengutarakan perasaannya dengan tenang dan tetap mengerti perasaananda.
C: Maunya selalu diutamakan perasaannya tanpa memikirkan perasaan andasedikit pun

W: Mau bersosialisasi dengan teman2 anda dan memperkenalkan anda dengan teman2 dekatnya
C: Deket sama semua cowok sesuka hati tapi kalau anda sendiri deket sama satu cewek aja dia bisa marah setengah mati

W: Dekat dengan orangtuanya sendiri dan dikenal baik oleh orangtua anda
C: Bahkan dengan orangtuanya sendiri tidak akrab

W: Mengerti kesibukan anda dan bisa naik kendaraan umum pada saat darurat tanpa mau menyusahkan anda
C: Marah2 karena anda tidak bisa menjemput dan mengatakan anda sudah tidak peduli lagi terhadapnya

W: Berpikir dan mengkoreksi diri setelah membaca email ini
C: Merasa tersinggung dan mencari tahu siapa awalnya yg mengirim email ini


TERIMA KASIH TELAH MENGIRIMKAN E-MAIL KEPADA SAYA
SEMOGA SUKSES SELALU MENYERTAI ANDA !!!!!!!!!!!!

Kamis, 15 Mei 2008

Salam Sahabat

by : nopen_zoom@yahoo.co.id

Padang15 mei 2008

Salam sahabat.....

Malam smuanya.....gmn kbr klian...???? moga sehat aja yach....klo seandainya ada yang sakit jangan paksa belajar...lebih baek pulang{istrahat n jangan lp makan ntar nasi,sambalnya di makan ma tikus"canda kog"}

teman-teman smuanya........................

kalian serius yach....belajar maksudnya"masuk kuliah".....klian menghabiskan aja waktu,uang,dll.
mudah-mudahan sungguh-sungguh n serius trus mempunyai visi n misi yang baek sehingga bisa di pakai di tengah-tengah masyarakat.

klo cuma maen aja,mencari jodah lebih baek ambil keputusan sekarang"JANGAN NYESAL PADA AKHIRAN"{ba bini la lai to ba laki}
JANGAN AMBIL HATI & TERSINGGUNG...o C e y.

teman-teman smuanya jangan marah yach...........klo ada yang marah,,,,,,,brati dia termasuk pd kata-kata tersebut & ntar cepat tua lho.....mau klian cepat tua rupanya...ya otomatis ndak kan....itu makanya jangan marah"boleh marah tapi ndak nampak ma teman-teman smuanya...klo nampak kamu sendiri yang malu....................................................................

dah dlu ya...laen kali kt lanjutin....mana SENYUM-nya????? kek wajah yang marah aja,,,,,liat di sampingmun dia senyum trus bahkan ketawa melulu...liat lah klo ndak percaya.....iiiiiiiiii senyum-nya menggoda dech

"SENYUMKU UNTUK SEMUA NAMUN CINTAKU HANYA UNTUK SORANG"

""
daaaaaaa.a.a.a.a.a.a.a.a.a.a.a.a.a.a. met malam & belajar....mimpi indah malam ini yach..............................................by Nopen

TUHAN ITU ADA atau TIDAK (pemikiran yang simple dan mudah di cerna...)

by : RINI PEBRIYANTI
Mahasiswa Fak. Ekonomi UNES Padang

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.

Si tukang cukur mulai memotong ram but konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".

"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.

"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."

Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??"..
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"

"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana ", si konsumen menambahkan.

"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.

"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."

Si tukang cukur terbengong !!!

JIKA KAMU BERPIKIR TUHAN ADA , TERUSKAN INI KE ORANG LAIN!!!
JIKA TIDAK, HAPUS SAJA !!!

Komunikasi CARE untuk Marketing Politik

Oleh SUMARTONO
Dosen Komunikasi Universitas Ekasakti

Pemilihan Umum (Pemilu), Pemilihan Presiden (Pilpres), dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah agenda politik yang membutuhkan partisipasi masyarakat. Partai politik yang menjadi sarana dalam memenangkan arena politik senantiasa harus berpikir dan bertindak cerdas jika tidak ingin kehilangan dukungan konstituennya. Dalam tataran yang lebih pragmatis, saat ini partai politik dihadapkan pada kenyataan bahwa partai politik harus lebih melek lagi dalam memahami kondisi psikopolitik dan sosiopolitik masyarakat.
Secara psikopolitik, partai politik harus menyadari bahwa munculnya ketidakpercayaan masyarakat kepada elit politik akan berdampak pada menurunnya partisipasi politik masyarakat dalam aktivitas politik. Bila hal ini tidak diantisipasi dapat menimbulkan frustasi politik seperti berkembangnya sikap tidak berkenan menggunakan hak pilih atau munculnya sikap masa bodoh terhadap hal-hal yang berhubungan dengan atmosfir atau hiruk pikuk politik.
Memang, disadari atau tidak sejak lengsernya rezim orde baru masyarakat dihadapkan pada aneka pilihan yang lebih variatif secara kuantitatif. Namun persoalannya aspek psikopolitik tanpa dibarengi pemenuhan aspek ekonomi secara gradual mampu menggoyahkan sendi-sendi dukungan yang telah diberikan.
Dengan kata lain, ketika tumpuan harapan akan perubahan di segala sendi kehidupan tidak berbuah manis maka masyarakat pun akan mengambil sikap berbelok haluan terhadap legitimasi yang telah diberikan. Ironinya, keadaan ini belum sepenuhnya dipahami oleh partai politik. Akibatnya terjadi kesenjangan politik. Masyarakat tumbuh dalam putaran kehidupan tanpa bekal pendidikan politik yang mumpuni. Sementara partai politik asyik berwacana tanpa menghiraukan apa sesungguhnya persoalan yang melingkungi realitas politik masyarakatnya.
Selanjutnya secara sosiopolitik, partai politik harus senantiasa menjalin komunikasi atau interaksi yang berkesinambungan dengan konstituennya. Partai politik yang senantiasa berkutat dengan gelanggang politik juga harus cerdas dalam mengimplementasikan aspek politik dalam aktivitas politiknya. Artinya, bagaimana partai politik mampu mempengaruhi persepsi dan memori masyarakat harus dipahami sebagai sesuatu yang berhubungan dengan politik baik secara konsepsional maupun implementatif.
Saat ini secara sosiopolitik partai politik masih melakoni peran politiknya sebatas tebar pesona. Partai politik seakan berlomba dalam publikasi saat masyarakat tertimpa musibah. Meskipun ada istilah lebih baik berbuat daripada tidak sama sekali. Tetapi fenomena tebar pesona merupakan gambaran bahwa partai politik belum menerapkan marketing politik secara maksimal.
Marketing politik adalah implementasi politik yang memadukan unsur edukasi dengan aspek psikologi dan sosiopolitik yang berdampak pada citra lembaga. Marketing politik adalah senjata partai dalam menarik minat dan dukungan masyarakat. Marketing politik dapat diawali dengan menampilkan atau menjual program-program partai yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Partai politik dituntut memiliki inisiatif dalam membangun partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta mempercepat upaya mensejahterakan masyarakat. Tindakan cepat, terukur, dan bersinergi adalah kata kunci dalam mengimplementasikan strategi marketing politik.
Selain itu, upaya yang terpenting melakukan marketing politik adalah dengan mempersiapkan komunikator politik. Dalam tataran komunikasi, peran komunikator (pengirim pesan) memegang peranan penting dalam menyebarkan informasi kepada komunikan (penerima pesan). Komunikator adalah pengendali yang mempengaruhi ketertarikan dan kepercayaan komunikan. Karenanya, mempersiapkan komunikator agar mampu mempengaruhi persepsi dan memori komunikan adalah upaya cerdas dalam menciptakan kredibilitas. Artinya, hanya komunikator yang kredibel yang memiliki signifikansi pengaruh di mata komunikan.
Pemahaman pentingnya komunikator yang kredibel dalam membangun citra partai adalah pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan secepatnya oleh partai politik agar target pencapaian suara pada Pemilu 2009 dapat terwujud. Menciptakan kader yang mampu memperluas jaringan atau yang mampu menanamkan memori partai di lubuk konstituen bukanlah pekerjaan instan yang sekali jadi. Para kader harus dibekali ilmu yang mumpuni agar mampu mengembangkan strategi yang efektif dalam menjalankan visi dan misi partai. Salah satu ilmu yang penting adalah komunikasi CARE (Commitment, Achievement, Responsibility, dan Empaty)
Strategi komunikasi CARE atau komunikasi peduli adalah bentuk marketing politik yang selain mampu menciptakan kader-kader yang loyal sekaligus menjadi garansi terwujudnya komunikator yang kredibel sehingga Pengurus Partai mengetahui peta politik kadernya masing masing.
Komitmen yang tinggi adalah penegasan fundamental yang mesti menjadi ikrar bersama. Sebab, komitmen yang tinggi adalah modal dalam mewujudkan cita-cita sehingga prestasi demi prestasi mampu menghiasi perjalanan aktivitas politik yang dilakukan. Tanpa komitmen yang tinggi partai hanya akan berjalan tanpa haluan atau sasaran yang jelas. Tanggung jawab yang melingkupi gerak langkah partai menjadi kabur sebab para politisi lebih mengutamakan kepentingan partai daripada kepentingan masyarakat. Akibatnya, partai politik terjebak pada upaya melakukan kegiatan yang bersifat instan (tebar pesona) dibandingkan melaksanakan program-program yang bersifat empati. Mumpung masih ada waktu, saatnya partai politik untuk lebih CARE lagi pada persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat. Mumpung belum terlambat, saatnya partai politik mengingatkan kepada para kadernya yang duduk di legislatif agar lebih bekerja cerdas lagi menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat

WELCOME


Tukaran Link Yook !!!!!

http://www.mardikurniawan.blogspot.com

Gabung di Komunitas Bloggger

Visit http://comments-friends.blogspot.com/ for more comments.
Pencarian melalui http://www.google.com
Google

Seberapa beratkah Blogmu ??

Web/Blogmu: Masukkan alamatnya, jika lebih dari 100 KB berarti blogmu loadingnya lama
Your domain(s): Enter each address on a new line (Maximum 10)
 
(contoh. mardikurniawan.blogspot.com)    
 

Powered by iWEBTOOL