Tujuan utama dalam pembangunan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita yang disertai dengan perubahan struktur ekonomi, sosial, budaya dan politik masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu instrumen yang dapat digunakan adalah melalui kebijakan ekonomi makro. Indikator yang dapat di amati dari kajian makro dalam konteks pembangunan ekonomi ini adalah pembangunan fiskal, kesempatan kerja, neraca pembayaran dan moneter (Budiono, 1995 ). Hal ini dikarenakan penekanan pada aspek tersebut akan terkait dalam lima pelaku ekonomi yaitu konsumen, produsen, pemerintah perbankan dan luar negeri, yang dapat menentukan laju pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja, perkembangan harga dan net ekspor, ini berarti dalam pembangunan ekonomi setiap kebijakan lebih diarahkan pada keseimbangan dua sektor yaitu sektor riil dan moneter.
Jika semua kondisi lain tetap, kenaikan perkiraan tingkat inflasi suatu negara pada akhirnya akan menimbulkan kenaikan suku bunga dari simpanan mata uang negara yang bersangkutan. Begitu pula sebaliknya, penurunan perkiraan inflasi pada gilirannya akan mengakibatkan penurunan suku bunga. Hubungan jangka panjang antar inflasi dengan suku bunga inilah yang dinamakan dengan efek fisher
Jika semua kondisi lain tetap, kenaikan perkiraan tingkat inflasi suatu negara pada akhirnya akan menimbulkan kenaikan suku bunga dari simpanan mata uang negara yang bersangkutan. Begitu pula sebaliknya, penurunan perkiraan inflasi pada gilirannya akan mengakibatkan penurunan suku bunga. Hubungan jangka panjang antar inflasi dengan suku bunga inilah yang dinamakan dengan efek fisher
Tidak ada komentar:
Posting Komentar