Sorotan terhadap dunia kampus memang tidak akan pernah berhenti. Kampus sebagai sarana interaksi ilmiah para civitas akademika senantiasa menyajikan aneka cerita yang menarik dan dinamis. Menarik, karena kampus selalu dihadapkan pada persoalan kualitas mutu lulusan, kualitas pelayanan administrasi, fasilitas yang ditawarkan, dan biaya pendidikan serta kompetensi tenaga pendidiknya. Dinamis, karena kampus tak pernah sunyi oleh aktivitasnya. Kampus tak pernah sepi oleh inovasi-inovasi mahasiswa dan dosen dalam melahirkan karya-karya ilmiahnya.
Sorotan terhadap dunia kampus tidak hanya tertuju pada hal-hal yang bersifat impresif. Dunia kampus akan bersifat multi-interpretasi ketika dihadapkan pada bahasan tentang kampus idaman. Pertanyaannya mengapa kampus idaman bersifat multi-interpretasi. Hal ini disebabkan diskursus tentang kampus idaman sulit menemukan titik temu secara operasionalnya. Masing-masing orang memiliki standar penilaian sendiri. Meskipun demikian jika setiap penilaian terhadap kampus idaman dikumpulkan tetap berujung pada suatu kesimpulan bahwa kampus idaman adalah harapan positif setiap orang terhadap wajah dunia pendidikan tinggi.
Kampus idaman adalah visualisasi abstrak yang teramat sulit bila diaplikasikan secara utuh. Sulit karena kampus idaman merupakan gambaran afeksi yang standar indikatornya masih debatable. Meskipun demikian ibarat manusia, kampus idaman laksana gadis yang cantik atau pemuda yang tampan dan memiliki daya tarik yang luar biasa sehingga orang takkan jemuh memandangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar