Sabtu, 12 Juli 2008

Wanita Bukan Racun

by : Meiriza Parminta (Singgalang, minggu 29 juni 2008)

Wanita racun dunia.
Apa daya itu adanya.
Racun…racun…racun.
Mati laju darahku.
Takluk sudah hebatku.
Hilang akal sehatku.
Memang kau racun.

Potongan lirik lagu yang menguncang. Lirik yang hadir dari sebuah grup music Indonesia, dan sedang ngetop-ngetopnya. Disetiap acara music show, grup music ini pasti nangkring, lalu menyanyikan liriki lagu tersebut dengan semangatnya. Bukan hanya show untuk orang dewasa, disebuah acara khusus pencarian bakat anak-anak, lagu inipun mengalun.

Bila didalami, lirik ini ada benarnya. Terkadang wanita bisa membekukan darahkaum pria dengan rayuannya.hingga kaum pria bisa melakukan apa saja demi sang wanita. Contoh konkritnya saja, banyak koruptor yang tertangkap mengaku, dia berbuat cules demi memenuhi kehendak istri dan/atau simpanannya. Selain itu, kisah nabi Adam AS cukup untuk membenarkannya.

Hal tersebut wajar, karena menurut kamelia kuhnen, peneliti dari Northwestern University menemukan bahwa “money” dan “Women” bisa memicu kerja otak. Camelia melakukan penelitian terhadap lebih dari 315 pria di Stanford University. Hasilnya menunjukkan, mereka (pria) akan memasang taruhan lebih dari 50 kali setelah ditunjukkan sejumlah gambar porno.

Brian Knutson, fisiolog dari Stanford University menambahkan, perempuan cantik dan seksi akan memberikan dorongan emosional yang pada akhirnya bisa mempengaruhi pengambilan keputusan financial seseorang. Artinya secara singkat, kebanyakan pria lemah dengan godaan wanita.

Pengaruh wanita memnag sangat besar, begitu pula daalam sebuah Negara. Pada kenyataannya, wanita telah mendaapatkan tempat yang pasti biarpun dia tidak dduduk dikursi pemerintahan. Seperti yang diungkapkan seorang ahli hikmah, “wanita adalah tiang Negara. Apbaila kaum wanitanya baik, maka baiklah Negara itu. Dan apabila kaum wanitanya rusak maka rusaklah Negara tersebut”.

Karena pwngaruh wanita sangat besar itulah, tidak pantas diibaratkan sebagai racun. Diantaranya karena racun lebih bayak mudharat dari manfaatnya. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, racun berarti zat (gas) yang dapat menyebabkan sakit atau mati (kalau dimakan dan dihirup).

Selain itu, racun diciptakan dengan tijuan membunuh. Racun serangga untuk membunuh serangga, racun tikus untuk membunuh tikus. Lalu bagaimana dengan bisa ular? Walaupun bisa ular sering digunakan untuk mengobati, tujuan ‘bisa’ bagi si ular kan untuk melukai dan membunuh makhluk yang mengganggunya.

Seangkan pada kenyataannya, wanita mungkin bisa ‘membunuh’, tapi dia juga bisa menciptakan kehidupan dengan warna-warna cemerlang. Bukankah wanita itu adalah perhiasan dunia. Bagaiman mungkin perhiasan disamakan dengan racun? Perhiasan bisa jadi akan membutakan pemakainya, tapi itu bukanlah kesalahan si ‘perhiasan’. Kan setiap manusia yang telah diberi akal untuk berpikir dan menimbang.

Intinya, wanita bukan racun, ia lebih rumit dari itu. Tergantung bagaimana pribadinya. Lebih tepatnya, wanita itu ibarat ahli obat-obatan atau ahli kimia. Produk apa yang akan dihasilkannya, apakah racun,obat,atau hanya sekedar obat penenang, itu tergantung dia. Hanya saja, untuk digunakan, itu tergantung si pemakai. Siapakah si pemakai? Yaitu orang yang ada disekitarnya, salah satunya adalah kaum pria


Tidak ada komentar:

WELCOME


Tukaran Link Yook !!!!!

http://www.mardikurniawan.blogspot.com

Gabung di Komunitas Bloggger

Visit http://comments-friends.blogspot.com/ for more comments.
Pencarian melalui http://www.google.com
Google

Seberapa beratkah Blogmu ??

Web/Blogmu: Masukkan alamatnya, jika lebih dari 100 KB berarti blogmu loadingnya lama
Your domain(s): Enter each address on a new line (Maximum 10)
 
(contoh. mardikurniawan.blogspot.com)    
 

Powered by iWEBTOOL